Monday, February 23, 2015

Optimis dalam berdo'a kepada Allah SWT

Mungkin sebagian dari kita merasa kalau do'anya belum di ijabah oleh Allah. Kemudian akhirnya mengeluh, muak, marah, putus asa dan ber-suudzon (berprasangka buruk). Astagfirullah. Naudzubillahi min dzalik.

Sesungguhnya kita tetap harus berhusnudzon (berprasangka baik) kepada Allah, dan ketika berdoa tumbuhkanlah keyakinan bahwa cepat atau lambat permohonan kita akan dikabulkan Allah. Dan tentu saja kita tidak menyalahkan siapa pun bila doa kita belum terkabul, bahkan juga sebaliknya, kita harus terus melakukan introspeksi dan melakukan islah (perbaikan diri), melakukan penyucian jiwa (tazkiyatun nafs) dan memperbanyak berbuat kebajikan (fastabiqul khairat).

Allah SWT berfirman : "Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku". (QS. al-Baqarah: 186), begitu juga dalam ayat yang lain, "Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah". (QS, az-Zumar: 53) dan "Sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia". (QS. al-Baqarah: 268). Jadi, tidak ada yang mustahil bagi Allah, karena bagi-Nya cukuplah berucap, ”Kun faya kun, maka jadilah.”

Dan Rasulullah SAW pula telah memberikan tuntunan kepada kita bahwa salah satu syarat berdoa adalah sikap optimistis dan yakin bahwa apa yang ia harapkan akan dikabulkan. Rasulullah bersabda, “Jika kamu berdoa kepada Allah Azza wa Jalla, wahai manusia mohonlah kehadirat-Nya dengan penuh keyakinan bahwa doamu akan dikabulkan, karena Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR Ahmad). Rasulullah SAW juga bersabda, “Tidak ada yang dapat menolak ketentuan takdir (qadha) kecuali doa. Dan, tidaklah ada yang menambah umur kecuali berbuat kebajikan. Dan, seseorang diharamkan rezekinya, karena perbuatan dosanya.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Hibban).

***
Mari jadikan keyakinan kita kepada Allah itu lebih besar dari yang lainnya dan jangan memberi jalan ke dalam hatimu kecuali kebaikan. Dan ketahuilah orang optimis itu mampu melihat kesempatan di antara begitu banyak kesempitan. Semoga kita termasuk didalamnya. Amiin.

Berbagi ilmu, semoga bermanfaat

Friday, February 20, 2015

Kurangi Mengeluh Perbanyak Bersyukur

Pertanyaan dan pernyataan ini pasti pernah terlontar ketika kalian sedang tertimpa masalah atau keinginan tak tercapai, kan? Ya, saya juga termasuk didalamnya. Saya manusia biasa yang bisa galau, sedih, ngeluh, dsb. Dengan ini, saya berbagi sedikit ilmu sedikit ketenangan bagi kalian semua.

Dan tahukah kalian? Pertanyaan dan pernyataan itu sesungguhnya telah terjawab didalam Al-Qur'an. Simak yuk!

1. MENGAPA SAYA DI UJI?
Jawab : "Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan :"saya telah beriman", sedang mereka tidak di uji lagi?".(Q.S.29:2)

2. MENGAPA UJIANNYA SEBERAT INI?
Jawab: "Allah tidak membebani seseoranh melainkan sesuai dengan kesanggupannya".(Q.S.2:286)

3. SAYA MULAI FRUSTASI DENGAN UJIAN INI!
Jawab: "Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman". (Q.S.3:139)

4. KENAPA SAYA TIDAK MENDAPATKAN APA YANG SAYA INGINKAN?
Jawab: "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui". (Q.S.2:216)

5. BAGAIMANA SAYA MENGHADAPINYA?
Jawab: "Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung".(Q.S.3:200)

6. APA YANG SAYA DAPATKAN DARI UJIAN INI?
Jawab: "Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang Mu'min, diri dan harta mereka dengan memberikan Syurga untuk mereka".(Q.S.9:111)

Nah, setelah saya jabarkan. Semoga kita bisa kurangi mengeluh dan perbanyak bersyukur. Semuanya tidak ada yang sia-sia. Allah itu Maha Segala-Nya :)

Dan ini kujadikan Note yang terpajang dikamar, supaya saya selalu mengingatnya.

Semoga Bermanfa'at :)